Masuk DKV Karena Dipaksa? Baca Ini Dulu

6 komentar
Terpaksa DKV?

Jadi begini,

Saat Anni3.com diciptakan, DKV masih seperti jurusan alien yang dikira orang tidak punya harapan. Banyak orang tua yang melarang anaknya kuliah DKV karena tidak jelas, banyak juga calon mahasiswa yang takut memilih jurusan DKV karena tidak mahir menggambar maupun mahir potosop dan corel. Anni3 hadir sebagai seorang alien DKV yang menjawab keraguan kawan-kawan terhadap jurusan yang masih terdengar asing ini.

Namun seiring waktu, Anni3 melihat perubahan tren yang sangat unik. DKV yang dahulu masih menjadi misteri kini menjadi populer terutama di kalangan muda. Ini bisa terlihat dari semakin pahamnya orang-orang dengan lingkup pekerjaan DKV dan dari antusiasme kawan-kawan yang membanjiri inbox. Anni3 tentu saja bahagia, karena berarti misi Anni3 untuk membuat DKV menjadi jurusan paling kece berhasil 1000%. Namun kebahagiaan Anni3 tidak berlangsung lama, karena beberapa saat terakhir Anni3 menerima beberapa pertanyaan bernada sedih dari kawan-kawan.

Aku suka desain-desain sepatu, kira-kira bisa nggak ya masuk DKV? Soalnya orang tua nyuruh aku DKV.

Aku pengen masuk jurusan ***, tapi orang tuaku bilang mending DKV. Ada tips nggak biar gampang masuk DKV?

Aku nggak bisa gambar... tapi orang tuaku nyuruh aku masuk DKV, daripada jurusan *** yang nggak ada harapan.

...

Jadi begini,

Seperti yang Anni3 tulis sebelumnya, DKV adalah jurusan yang sulit hingga dibutuhkan passion untuk menjalaninya. Memaksakan diri untuk memasuki lingkungan bertekanan tinggi seperti ini tanpa memiliki ketertarikan sama saja seperti bunuh diri. Tidak, DKV tidak baik untukmu kalau kamu memang lebih tertarik dengan yang lain meski sama-sama industri kreatif. Kamu suka desain-desain sepatu? Kamu bisa ke desain produk atau fashion. Kamu suka menata interior? Ada desain interior. Kamu suka broadcasting? Silakan ambil broadcasting. DKV memang jurusan gado-gado, tapi bukan berarti kamu bisa menemukan soto di dalamnya.

Orang tuamu bisa saja membayari hidup dan kuliahmu, tapi kamulah yang kuliah demi masa depanmu juga. Menjadi desainer bisa lebih kaya dari dokter dan bisa lebih miskin dari pengangguran. Dan memaksamu kuliah DKV tidak lebih keren dari memaksamu kuliah IT atau Kedokteran. Ini hanya tren! Siapa tahu di masa depan kuliah Hubungan Intergalaksi menjadi yang paling populer, tapi tetap tidak semua orang ingin mendalaminya, kan? Yang terpenting saat kuliah—apapun jurusannya—adalah niat, kemampuan, dan kemauan:

#1 - NIAT

Apakah kamu tahu kalau sebagian besar orang-orang di industri DKV tidak berijazah DKV? Apakah kamu tahu di beberapa studio, fotokopi ijazah dibuang dari CV-mu agar tidak mengalihkan perhatian? Tidak semua orang cocok dengan sistem perkuliahan, pun mereka tetap sukses dalam pekerjaan mereka. Gelar S.Ds. tidak otomatis menjadikanmu desainer, tidak seperti Gelar dokter yang otomatis menjadikanmu dokter.

Menurut Anni3, alasan valid kenapa kamu ingin kuliah DKV adalah jika kamu menyenangi bidang yang memang DKV dan ingin mendalaminya, tapi kamu bingung harus memulai dari mana. Mungkin kamu berasal dari tempat terpencil seperti Anni3, atau mungkin orang-orang dari bidang yang ingin kamu tekuni sulit untuk ditemui secara umum. Kuliah membuka kemungkinan kamu mengetahui berbagai bidang dan berbagai orang yang berkecimpung di dalamnya. Tentu saja kamu tidak boleh pasif, sehingga kemauan akan sangat dibutuhkan.

Atau mungkin kamu sudah tahu jelas ingin menjadi apa, dan kamu mantap kuliah untuk menambah pengetahuan akademik, itu juga bisa.

#2 - KEMAMPUAN

Kalau kamu buta warna, kamu tidak bisa kuliah DKV. Tapi bukan berarti industri DKV menjadi tertutup untukmu. Siapa tahu kamu ternyata jago membuat komik atau animasi hitam putih?

Kemampuan finansial pun menurut Anni3 patut diperhatikan. Kuliah memang masih menjadi barang mahal bagi sebagian orang, apapun jurusannya. Memang kalau sudah passion, apa yang tidak ada bisa menjadi ada. Tapi ini membutuhkan skill dan komitmen kamu. Carilah kuliah DKV yang baik dan murah, atau kamu bisa bekerja dulu selama beberapa saat untuk mengumpulkan uang, syukur-syukur kamu bisa langsung bekerja di industri DKV.

Kamu berkecukupan, punya passion, punya alasan kuat untuk kuliah, tapi takut kuliah DKV untuk menjadi desainer grafis karena tidak bisa menggambar “bagus”? Itu bukan alasan, kawan!

#3 - KEMAUAN

Nah, ini yang paling penting. Setelah kamu membaca poin-poin di atas, coba cek lagi kemauan kamu. Kamu bisa saja masuk kuliah DKV dengan skill pas-pasan, tapi nantinya kamu harus berusaha meningkatkannya semaksimal mungkin dengan belajar yang rajin dan latihan yang tekun. Kamu juga harus menelaah setiap teori yang kamu dapatkan untuk menjadi panduanmu dalam berkarya. Dan semua itu akan sulit dilakukan jika kamu memang tidak punya passion.

...

Masih ragu apakah kamu suka DKV atau industri kreatif lain? Ada yang ingin ditanyakan? Atau orang tuamu masih memaksamu untuk kuliah DKV? Anni3 menerima pertanyaan dari calon mahasiswa, mahasiswa DKV, maupun orang tua di kolom komentar di bawah. Kawan-kawan juga bisa mengirim pesan ke alamat email dan facebook Anni3 (maaf, Anni3 tidak menjawab pertanyaan di twitter, hanya membalas sapaan). Untuk pertanyaan spesifik yang membutuhkan jawaban profesional, akan Anni3 bawa ke orang-orang yang memang profesional di bidangnya.

Semangat pagi!

6 komentar:

  1. Ka Anni3 aku mau curhat dikit dong, lagi bingung nih milih jurusan kuliah. Ka kan saya suka ngegambar ya walaupun ngga jago tapi lumayanlah banyak yang bilang bagus😂 terus aku juga suka banget sama animasi, anime, komik dsb. Komputer juga lumayan cepet ngertinya (ngga telmi) tapi aku punya kekurangan diantaranya: 1. Suka ilang semangat, kalo ilang semangat aku suka males nekuni dan ninggalin gitu aja. (Kecuali ada hal² yg baru).
    2. Suka susah ngeluarin kreativitas. Aku bisa ngegambar bagus banget, aku bisa bikin yang belum pernah aku bikin, tapi aku harus plagiat ga bisa hasil ide sendiri karena aku suka ga pede sama ide sendiri(pesimis)
    3. Belum mengenal yang namanya photoshop dsb.
    Please minta pendapatnya supaya lebih mantep milih jurusan dkv!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai!

      Anni3 nggak bakal ngompor-ngomporin kamu masuk DKV kok, cuma mau berbagi pandangan. Kalau Anni3 baca sih kamu suka pop-culture, jago redraw, tapi susah pas gambar original ya? Well tbh ada banyak orang kayak kamu yang jadi junior Anni3 di jurusan DKV, dan mereka sering tersendat kuliahnya. Kenapa? Karena mereka sudah punya standar yang cukup tinggi (akibat paparan pop-culture sejak dini) tapi skill mereka segitu-segitu aja (karena lebih banyak nambah pengetahuan pop-culture daripada nambah skill) yang mengakibatkan mereka rendah diri dan akhirnya semakin menjauhi sisi creating.

      Ini nggak 100% jelek kok, kamu bisa aja masuk ke sisi criticizing dimana kamu menganalis suatu karya dan mengkritiknya dengan ilmu, atau kamu bisa menciptakan sesuatu dengan mengambil satu penggayaan yang mudah menurut kamu namun unik dan kemudian lebih menekankan pada konten (meski mungkin pas kuliah bakal berdarah-darah, makanya yang ambil jalan ini biasanya nggak kuliah DKV).

      Solusi lebih susahnya biar berkreasi via kuliah DKV? Jangan malas ningkatin skill. Itu sudah.

      Hapus
  2. Kak pengen kuliah DKV & jadi animator,tp ane dr keluarga yg ekonominya pas"an, suka gambar jg tp kurang skill,cuma bsa redraw.trs gmn saranya ya Kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai! Kalau uang kamu memang pas-pasan, lebih baik cari kursus (HelloMotion katanya bagus) lalu rajin berlatih dan bikin portofolio (buat porto jangan redraw ya pelis drama PDKT itu sedih :'>). Nah, kalau kamu sudah pede dengan porto kamu, bisa lamar kerja ke studio animasi (kebanyakan nggak perlu gelar kok). Nanti kamu bisa memutuskan apakah kamu butuh kuliah DKV atau nggak.

      Kalau kamu kepo soal apa yang dipelajari di kuliah DKV tentang animasi, untuk pembuka bisa googling "12 prinsip animasi".

      Hapus
  3. Kak saya mau nanya klu kita nggak terlalu jago gambar tpi suka ngedesain untuk brosur ,spanduk,kartu nama dll, trs jga suka suka videografi dan photography apakah bisa bertahan di dkv

    BalasHapus